Masalah Pokok Ekonomi
Teori-teori mulai muncul untuk mencoba
mengidentifikasi maslah ekonomi apakah yang sebenarnya yang dihadapi manusia di
muka bumi ini. Secara umum ada dua buah teori umum yang mencoba untuk
menjelaskan permasalahan yang ada dalam ekonomi, yaitu pokok masalah ekonomi
secara klasik dan modern.
1. Pokok Masalah
Ekonomi Klasik
Pokok maslaah ekonomi klaskik merupakan bahasan teori ekonomi klasik.
Teori ini berdasarkan pemikiran Adam smith, David Ricardo, dan Jhon Stuart Mill
yang mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun 1870-an. Teori ekonomi klasik
melihat pentingnya masalah ekonomi sebagai kesatuan dari proses produksi,
distribusi, dan konsumsi untuk kesejahteraan (kemakmuran), dalam hal ini amat
menekankan kekuatan pasar sehingga menolak campur tangan pemerintah dalam
kegiatan ekonomi.
Maslah ekonomi klasik adalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang
sederhana. Pada dasarrnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal, yaitu
kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan apapun yang dianggap
perlu agar kemakmuran dpat dicapai. Yang disebut sebagai kemakmuran adalah
situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia telah tersedia.
Apabila dirincikan masalah ekonomi klasik dilihat dari segi produksi, distibusi,
dan konsumsi
a. Masalah Produksi
Permasalahan produksi adalah permasalahan bagaimana memproduksi semua
benda (barang dan jasa) yang dibutuhkan masyarakat banyak.
b. Masalah distribusi
Maslah distribusi terletak pada bagamana supaya benda-benda pemuas
kebutuhan bisa sampai ke tangan konsusmen yang membutuhkannya. Seperti yang
telah diketahui , barang dan jasa yang tidak sampai ke tangan konsumen yang
tepat, tidak ada nilai gunanya, dan tidak dpaat memuasakan kebutuhan.
c. Masalah Konsumsi
Maslaah konsumsi menyangkut masalah apakah benda pemuas kebutuahn
yang diproduksi memang benda yang dapat dimiliki oleh konsumen.
Barang yang diproduksi haruslah barang yang tepat, yaitu barang yang
memang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen.
Rendahnya
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat
dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan selama
satu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara
berkrmbang seperti Indonesia sering terkendala masalah modal dan investasi.
Indonesia masih bergantung pada modal dari investasi pihak asing untuk
menunjang kegiatan ekonominya.
Lambatnya
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga
minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak mentah. Kelangkaan disebabkan
menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga
minyak menyebabkan harga barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli
masyarakat menjadi berkurang dan terjadi penurunan kegiatan ekonomi masyarakat.
2.
Kemiskinan
Kemiskinan
merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan
hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil.
Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara
umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf
hidupnya menurun.
Berdasarkan
data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis kemiskinan
berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89
juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan
ditunjang adanya penurunan harga komoditas makanan sedikit lebih besar
dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
3.
Pengangguran
Secara umum
pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. Pengangguran
merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan pada
suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang
dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja
yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan
pengangguran.
Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun 2012
mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan
Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak 7,7
juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan
keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut,
pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya
perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan lapangan
pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi
lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga
kerja.
4.
Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan
digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat
untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok
masyarkat dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat dengan penghasilan
rendah. Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu,
kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.
Perbedaan
kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan permasalahan
kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam
memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan
kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya
pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan
dan kecemburan sosial masyarakat.
5. Inflasi
Berdasarkan
data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang terjadi
di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara permintaan
barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang
dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli
masyarakat terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan
perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah,
melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan
sumbernya inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan
permintaan dan inflasi dorongan biaya.
RESUME
PERKULIAHAN PERTEMUAN 2
Pendahuluan
Masalah
ekonomi merupakan masalah-masalah yang umum dijumpai sehari-hari, mulai dari
yang kecil hingga yang cakupannya cukup luas.
Contoh masalah-masalah
ekonomi:
- pemenuhan kebutuhan untuk biaya perkuliahan
- global warming, polusi udara (membuat sebagian masyarakat membeli masker sebagai kebutuhan)
- krisis air yang membuat segala kebutuhan atas air mrnjadi berbayar (PAM, air mineral)
Masalah ekonomi
harus memiliki keputusan yang tepat, apabila keputusan yang diambil tidak tepat
untuk pemecahan masalah ekonomi, bukannya menyelesaikan masalah ekonomi justru
yang terjadi adalah menambah masalah ekonomi, bahkan besar kemungkinan
berdampak negatif.
Masalah
Ekonomi
1. Masalah
Kemiskinan
Hal-hal yang
menyebabkan masalah kemiskinan antara lain:
- SDM yang rendah
- Mutu pendidikan yang rendah
- Sempitnya lapangan pekerjaan
- Pendapatan rendah
- Biaya hidup yang tinggi
Bahkan untuk
ukuran negara seperti Inggris sekalipun pernah mengalami masalah kemiskinan.
Dimana hampir seluruh penduduknya tidak memiliki pekerjaan, namun negara
tersebut memilih jalan pemecahan masalah ekonomi yang tidak tepat, yakni
memaksa anak-anak dan remaja dibawah umur pada masa itu untuk bekerja dengan
upah minimum, dengan kata lain mengeksploitasi sumber tenaga kerja dibawah
umur. Tentu saja hal ini mendapat pertentangan keras dari negara-negara lain.
Berbeda
dengan kasus kemiskinan di Indonesia sendiri. Saat pergantian pemimpin negara
pada masa orde baru, perekonomian negara Indonesia sangat lemah.
Berikut ini
merupakan tahapan-tahapan pembangunan yang dikemukakan oleh Rostow:
- Ekonomi tradisional
- Pertanian
- Pertumbuhan/Industri
- Take Off/ tinggal landas
2. Masalah
Kependudukan
Masalah ini
sudah sangat umum dipelajari bahkan ketika di sekolah dasar, bahwa penduduk
Indonesia merupakan bagian dari 5 besar penduduk terpadat di dunia.
Berikut ini
merupakan beberapa solusi dari masalah kepadatan penduduk:
- Menunda pernikahan
- KB
- Pemerataan penduduk di tiap wilayah
3. Masalah
Pengangguran
Negara
Indonesia melahirkan setidaknya 12 juta pengangguran di setiap tahunnya.
Perbandingan
penduduk yang memiliki pekerjaan dan penduduk yang menganggur adalah 1 : 6. Hal
ini berarti per satu orang penduduk yang bekerja harus menanggung biaya hidup 6
orang lainnya yang tidak memiliki penghasilan.
http://ghendri85.wordpress.com/ekonomi-2/permasalahan-ekonomi/
No comments:
Post a Comment